Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Rabu, 22 Februari 2012

Riwayat yang paling shohih tentang TANDUK SYAITHON



Riwayat yg paling shohih itu TANDUK SYAITHON adalah di najd,bukan di iraq,
Najd adalah kelahiran imam wahabi muhammad bin abd wahab

hadist paling shohih dalam bukhari
وبه إليه قال حدثنا محمد بن المثنى قال حدثنا حسين بن الحسن قال حدثنا ابن عون عن نافع عن ابن عمر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
... اللهم بارك لنا في شامنا وفي يمننا ، قال ، قالوا وفي نجدنا ؟ قال قال اللهم بارك لنا في شامنا وفي يمننا ، قال قالوا وفي نجدنا ؟ قال قال هناك الزلازل والفتن وبها يطلع قرن الشيطان

Dalam shohih muslim
وبه إليه قال حدثنا علي بن عبد الله حدثنا أزهر بن سعد عن ابن عون عن نافع عن ابن عمر قال ذكر النبي صلى الله عليه وسلم اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا ، قالوا يارسول الله وفي نجدنا ؟ قال اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا ، قالوا يارسول الله وفي نجدنا ؟ فأظنه قال في الثالثة: هناك الزلازل والفتن وبها يطلع قرن الشيطان

Dalam riawayat shohih imam turmuzi pun memakai kalimat
وفي نجدنا

Dalam musnad ahmad pun memakai kalimat
وفي نجدنا

Beberapa hadist shohih spt bukhari,muslim,turmuzi dan musnad ahmad meriwayatkan dgn memakai
وفي نجدنا
Bukan
وفي عراقنا

Adapun riwayat yg memakai kalimat
وفي عراقنا

Dalam musnad albazzar dgn sanad melewati BISYRU BIN ADAM dgn sama sanadnya dgn imam muslim,memakai kalimat
وفي عراقنا

Matan hadist nya ini tidak bisa dpegang,karena dalam shohih shohih semuanya memakai kalimat NAJD,bukan IRAQ,
Hadist dalam musnad albazzar ini trmsk dalam
مخالفة الثقة لمن هو أوثق منه

Adapun dalam mu'jam imam thobrani,jg memakai kalimat IRAQ,tapi sanad nya ada yg meragukan,yaitu pada ISMAIL BIN MAS'UD mengambl hadist kpd UBAIDILLAH BIN ABDULLAH BIN AUNIN,karena dalam tarikh kabir imam bukhari,murid yg mendgr hadist dr beliau cuma MUHAMMAD BIN UQBAH,bisa jd dsni ada tadlis atau mursal khafi,
Dan ini jg menyalahi riwayat hadist2 shohih di atas,

Adapun dalam hilyatul auliya jg memakai iraq,tp 2 sanad awalnya itu majhul,yaitu 2 abdullah,

JADI keputusan nya adalah tanduk syaithon itu wahabi dari NAJD,sesuai beberapa hadist shohih diatas,

JADI KAUM SALAFI WAHABI LAH "TANDUK SYAITHON" ITU


secara FAKTA SEJARAH SAJA, hadits "IRAQ" itu terbantah,

sejarah mengatakan kalo IRAQ, Palestina, Mesir dsb, takluk di tangan islam itu SETELAH ROSULALLAH WAFAT,
pasukan Amru bin Ash yg menaklukan pd zaman khalifah Umar bin Khattab,

Lalu apakah ada org2 "Nejd" nya Iraq, yg "BERKUMPUL" bareng RosulAllah saat itu,
TIDAKLAH MUNGKIN ORG IRAQ saat it brkumpul lalu brkata "NEJD" kami ya Rosul"

*lihat Peta Madinah, "NEJD" itu kawasan dataran tinggi di SEBELAH TIMUR MADINAH, skrng brganti RIYADH,

ITU FAKTA SEJARAH


أَقْبَلَ رَجُلٌ، غَائِرُ الْعَيْنَيْنِ، مُشْرِفُ الْوَجْنَتَيْنِ، نَاتِئُ الْجَبِينِ، كَثُّ اللِّحْ...يَةِ، مَحْلُوقٌ، فَقَالَ، اتَّقِ اللَّهَ يَا مُحَمَّدُ، فَقَالَ رسنول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : منْ يُطِعْ اللَّهَ إِذَا عَصَيْتُ؟، أَيَأْمَنُنِي اللَّهُ، عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ، فَلَا تَأْمَنُونِي؟، فَسَأَلَهُ رَجُلٌ قَتْلَهُ، أَحْسِبُهُ خَالِدَ بْنَ الْوَلِيدِ، فَمَنَعَهُ، فَلَمَّا وَلَّى، قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا، أَوْ فِي عَقِبِ هَذَا، قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ، لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ، يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ، مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ، يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ، لَئِنْ أَنَا أَدْرَكْتُهُمْ، لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ.

(صحيح البخاري)

Berkata Abu sa’id Al Khudriy ra saat Nabi saw sedang membagi bagi harta pada beberapa orang, maka datanglah seorang lelaki, matanya membelalak, kedua pelipisnya tebal cembung kedepan, dahinya besar, janggutnya sangat tebal, rambutnya gundul, sarungnya pendek, berkata: Bertakwalah pada Allah wahai Muhammad…!, Sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang taat pada Allah kalau aku bermaksiat??, apakah Allah mempercayaiku untuk mengamankan penduduk bumi dan kalian tidak mempercayaiku??” dan berkata Khalid bin Walid ra: Wahai Rasulullah, kutebas lehernya..!, Rasul SAW melarangnya, lalu beliau SAW melirik orang itu yang sudah membelakangi Nabi saw, dan Rasul saw bersabda: “Sungguh akan keluar dari keturunan lelaki ini suatu kaum yang membaca Alqur’an namun tidak melewati tenggorokannya (tidak kehatinya), mereka semakin jauh dari agama seperti menjauhnya panah dari busurnya, mereka memerangi orang islam dan membiarkan penyembah berhala”, jika kutemui kaum itu akan kuperangi seperti diperanginya kaum ‘Aad” (Shahih Bukhari)

oleh alakullihaal
Read more......

Rafidhah Terpecah Menjadi Berapa Firqoh (Golongan)?

Ditemukan di dalam buku Daairatul Ma'arif bahwasanya : golongan yang muncul dari cabang-cabang syi'ah jauh melebihi dari angka tujuh puluh tiga golongan yang terkenal itu[1].

Bahkan dikatakan oleh seorang rafidhah Mir Baqir Ad Damaad[2], sesungguhnya seluruh firqoh-firqoh yang tersebut dalam hadits, yaitu hadits berpecahnya umat ini menjadi tujuh puluh tiga golongan, maksudnya adalah firqoh-firqoh syi'ah. Dan sesungguhnya golongan yang selamat itu dari mereka adalah golongan Imamiyah.

Al Maqrizi menyebutkan bahwa jumlah firqoh-firqoh mereka itu sampai 300 (tiga ratus) firqoh[3].

As Syahrastaani berkata : “Sesungguhnya Rafidhah terbagi menjadi lima bagian : Al Kisaaniyah, Az Zaidiyah, Al Imamiyah, Al Ghaliyah dan Al Ismailiyah [4].”

Al Baghdadi berkata : “Sesungguhnya Rafidhah setelah masa Ali ada empat golongan : Zaidiyah, Imamiyah, Ghulaah dan Kisaaniyah.[5]”

Perlu diperhatikan bahwa sesungguhnya Az Zaidiyah tidak termasuk dari firqoh-forqoh Rafidhah, kecuali kelompok Al Jarudiyah.


--------------------------------------------------------------------------------

[1] Daairatul Ma'arif, (4/67).

[2] Dia adalah Muhammad Baqir bin Muhammad Al Asadi, termasuk tokoh besar syi'ah

[3] Dia adalah Al Maqrizi du Al Khuthath, ((2/351).

[4] Al Milal wan Nihal, oleh As Syahrastani, hal :147

[5] Al Farqu Bainal Firaq, oleh Al Baghdadi, hal : 41
Read more......

Kenapa Syi'ah Dinamakan Dengan Rafidhah?

Penamaan ini disebutkan oleh syaikh mereka Al Majlisi dalam bukunya "Al Bihaar" dan ia mencantumkan empat hadits dari hadits-hadits mereka[1].

Ada yang mengatakan : mereka dinamakan rafidhah, karena mereka datang ke Zaid bin Ali bin Husein, lalu mereka berkata : "Berlepas dirilah kamu dari Abu Bakar dan Umar sehingga kami bisa bersamamu!", lalu beliau menjawab : "Mereka berdua (Abu Bakar dan Umar) adalah sahabat kakekku, bahkan aku setia kepada mereka". Mereka berkata : "Kalau begitu, kami menolakmu (rafadhnaak) maka dinamakanlah mereka Raafidhah (yang menolak), dan orang yang membai'at dan sepakat dengan Zaid bin Ali bin Husein disebut Zaidiyah[2].

Ada yang mengatakan : mereka dinamakan dengan Raafidhah, karena mereka menolak keimaman (kepemimpinan) Abu Bakar dan Umar[3]. Dan dikatakan mereka dinamakan dengan Rafidhah karena mereka menolak agama[4].


--------------------------------------------------------------------------------

[1] Lihat buku : Al Bihaar, oleh Al Majlisi, hal : 68-96-97. (Dia ini merupakan salah seorang tempat bertanya orang-orang rafidhah (syi'ah) untuk zaman-zaman terakhir).

[2] At Ta'liiqaatu 'Ala Matni Lum'atil 'Itiqaad, oleh : Syeikh Alaamah Abdullah bin Abdurrahman Al Jibrin, -semoga Allah menjaganya-, hal : 108.

[3] Lihat : catatan kaki buku Maqaalaat Al Islamiyiin, oleh Muhyiddin Abdul Hamid, (1/89).

[4] Lihat : di buku Maqaalaat Al Islamiyiin, (1/89).
Read more......

Kapan Munculnya Firqah Rafidhah?

Firqah ini tumbuh tatkala muncul seorang Yahudi mendakwakan dirinya sudah masuk Islam, namanya Abdullah bin Saba'. Mendakwakan kecintaan terhadap ahli bait, dan terlalu memuja-muji Ali, dan mendakwakan, bahwa Ali punya wasiat untuk mendapatkan khalifah, kemudian ia mengangkat Ali sampai ke tingkat Ketuhanan, hal ini diakui oleh buku-buku syi'ah sendiri.

Al Qummi berkata dalam bukunya "Al Maqaalaat wal Firaq"[1] : “Ia mengakui keberadaannya, dan menganggapnya orang pertama yang berbicara tentang wajibnya keimaman Ali, dan raj’iyah Ali[2], dan menampakkan celaan terhadap Abu Bakar, Umar dan Utsman serta seluruh sahabat, seperti yang dikatakan oleh An Nubakhti di bukunya "Firaqus Syi'ah"[3]. Sebagaimana Al Kissyi mengatakan demikian juga di bukunya yang dikenal dengan "Rijaalul Kissyi"[4]. Pengakuan adalah tuan argumen (argumen yang akurat), dan mereka-mereka ini semuanya adalah syaikh-syaikh besar Rafidhah.”

Al Baghdadi berkata : “Kelompok Sabaiyah adalah pengikut Abdullah bin Saba' yang telah berlebih-lebihan (dalam memuji) Ali, dan mendakwakan, bahwasanya Ali adalah nabi, kemudian bersikap berlebih-lebihan lagi, sehingga ia mendakwakan bahwasanya Ali adalah Allah.”

Al Baghdadi berkata juga : “Adalah ia (Abdullah bin Saba') anak orang berkulit hitam, asal usulnya adalah orang Yahudi dari penduduk Hirah (Yaman), lalu mengumumkan keislamannya, dan menginginkan agar ia mempunyai kerinduan dan kedudukan di sisi penduduk negeri Kufah, dan ia juga menyebutkan kepada mereka, bahwasanya ia membaca di Taurat, bahwa sesungguhnya bagi tiap-tiap nabi punya orang yang diwasiatkan, dan sesungguhnya Ali adalah orang yang diwasiatkan Muhammad Sholallahu ‘alaihi wassalam.”

Dan As Syahrastaani menyebutkan dari ibnu Saba', bahwasanya ia adalah orang yang pertama kali menyebarkan perkataan keimaman Ali secara nas / telah ditetapkan, dan ia menyebutkan juga dari kelompok Sabaiyah, bahwa kelompok ini adalah firqah (golongan) yang pertama sekali mengatakan masalah ghaibah[5] dan akidah raj’iyah, kemudian syiah mewarisinya setelah itu, meskipun mereka itu berbeda, dan pecahan golongan mereka banyak. Perkataan tentang keimaman dan kekhilafan Ali merupakan nas dan wasiat, itu merupakan dari kesalahan-kesalahan Ibnu Saba'. Yang akhirnya syi'ah sendiri berpecah menjadi golongan-golongan dan perkataan-perkataan yang banyak sampai puluhan golongan dan perkataan.

Begitulah syiah membuat bid'ah dalam perkataan tentang keyakinan wasiat, raj’iyah, ghaibah, bahkan perkataan menjadikan imam-imam sebagai tuhan[6], karena mengikuti Ibnu Saba' orang yahudi itu.




--------------------------------------------------------------------------------

[1] Lihat "Al Maqaalaat wal Firaq" oleh Al Qummi, hal : 10-21

[2] Keyakinan bahwa Ali akan kembali ke dunia sebelum hari kiyamat

[3] Lihat "Firaqus Syi'ah" oleh An Nubakhti, hal : 19-20

[4] Lihat : apa yang dicantumkan oleh Al Kissyi dalam beberapa riwayat dari Ibnu Saba' dan akidah-akidahnya, lihat no : 170, 171, 172, 173, 174, dari hal : 106-108

[5] Keyakinan menghilangnya imam Askari yang mereka tunggu-tunggu

[6] Ushul 'Itiqad Ahli Sunnah Wal Jama'ah, Al Lalikaai, 1/22-23
Read more......